Mau Terjun ke Dunia Bisnis, Tahu Istilah Stakeholder? Ini Definisinya

Mau Terjun ke Dunia Bisnis Tahu Istilah Stakeholder Ini Definisinya

Dalam dunia bisnis sangat banyak istilah-istilah kecil namun penting untuk diketahui, hal ini akan menunjang keberhasilan pergerakan Anda dalam dunia bisnis. Salah satunya adalah stakeholder, istilah ini banyak digunakan untuk membahasakan bagian dari sebuah perusahaan. Stakeholder merupakan seluruh pihak dalam masyarakat, termasuk perorangan ataupun kelompok yang mempunyai kepentingan atau peran dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang saling berhubungan juga memiliki keterikatan resmi. Jika menilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, stakeholder adalah pihak yang mempunyai kepentingan atau pemangku kepentingan suatu perusahaan atau organisasi.

Jadi sangatlah penting untuk mengenali siapa saja yang menjadi stakeholder dari perusahaan yang akan berurusan bisnis dengan Anda, ibarat tak kenal maka tak sayang, maka agar dapat bekerja sama dalam urusan bisnis apapun harus dapat mengenal siapa saja yang menjadi stakeholder dari lawan bisnis anda. Selain itu stakeholder dari sebuah perusahaan merupakan cara dan alat sebuah perusahaan tersebut untuk mencapai target dan kesuksesan, mirip seperti kaki tangan pada tubuh jika koordinasi antara otak dan seluruh anggota tubuhnya baik maka orang tersebut akan sehat dan dapat menjalani aktivitas dengan lancar. Sejalan dengan itu jika hubungan antara stakeholder dalam sebuah perusahaan terjalin dengan baik, maka perusahaan tersebut juga akan dengan mudah berjalan menuju targetnya.

Karena stakeholder ini dikatakan memiliki peran penting dalam sebuah kesuksesan perusahaan, lalu apa sebenarnya peran dan fungsi dari stakeholder ini?

Peran dan fungsi stakeholder itu pasti berbeda-beda tergantung dengan posisinya dalam sebuah perusahaan, berikut ini adalah 7 peran atau fungsi dari masing-masing stakeholder:

  1. Pemegang saham/pemilik: memiliki peran sebagai pemilik modal yang menjalankan juga mengelola perusahaan. Terkadang peran pemegang saham/pemilik ini juga akan menjadikan mereka sebagai pengawas daripada kebijakan perusahaan.
  2. Karyawan/pegawai: merupakan individu atau sekelompok orang yang bertugas menjalankan setiap perintah yang diberikan oleh atasan untuk mencapai tujuan perusahaan.
  3. Konsumen: merupakan individu atau kelompok yang membeli produk yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, mereka akan menggunakan atau mengonsumsi produk yang dijual perusahaan.
  4. Supplier/pemasok: merupakan individu atau kelompok yang menyiapkan bahan baku atau keperluan produksi lainnya dari sebuah perusahaan.
  5. Pemerintah: lembaga yang memiliki wewenang untuk membuat peraturan, batasan juga perizinan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan.
  6. Bank: Lembaga keuangan resmi yang diakui negara yang berperan sebagai pemberi modal kepada perusahaan.
  7. Kompetitor/pesaing: merupakan individu atau kelompok yang memiliki produk yang mirip atau sama dalam satu bidang industri.

Setelah mengetahui peran dan fungsi dari masing-masing stakeholder perusahaan, maka kita juga harus mengetahui jenis-jenis teks holder yang terbagi menjadi dua golongan yaitu stakeholder internal yang berasal dari dalam perusahaan, dan stakeholder eksternal yang berasal dari luar perusahaan.

Berikut ini adalah jenis-jenis teks holder yang bisa Anda pelajari:

1. Internal stakeholder termasuk:

  • Pemegang saham
  • Manajemen
  • Karyawan/staff
  • Keluarga karyawan/pegawai/staff

2. Eksternal stakeholder termasuk:

  • Konsumen
  • Distributor
  • Supplier atau pemasok
  • Lembaga keuangan
  • Kompetitor atau pesaing
  • Pers
  • Komunitas masyarakat
  • Pemerintah (pusat, daerah maupun internasional)

Jadi sudah sangat jelas ya bahwa stakeholder itu adalah segala pihak yang berhubungan dan berpengaruh terhadap sebuah perusahaan atau organisasi, contohnya seperti pada sekolahan ada kepala sekolah, ada guru, ada komite, ada juga murid, ada juga security, ibu kantin, dan semua itu harus berkolaborasi agar sekolah dapat berjalan dengan baik, dengan lingkungan yang bersih, dan mutu pendidikan yang berkualitas.

Baca juga: