adplus-dvertising


PSK Online Aplikasi MiChat Pakai Kode Khusus untuk Open BO Gaet Pria Hidung Belang

PSK Online Aplikasi MiChat Pakai Kode Khusus untuk Open BO Gaet Pria Hidung Belang

Mungkin kamu pernah melihat cewek open BO di MiChat ataupun Twitter. Cewek bookingan dari berbagai kalangan, mulai dari psk biasa, mahasiswi atau ayam kampus, anak sma yang menjajakan diri untuk para om om, psk selebgram semok bohay, hingga tante-tante girang yang melayani pijat plus plus atau three some atau main ML bertiga.

Berita terbaru berikut ini juga mengisahkan tentang open BO para PSK online yang saat ini semakin merajalela. Para pekerja seks komersial atau PSK semakin mudah saja dalam menjalankan aksinya di era serba digital ini.

Mereka pun kian marak menjajakan dirinya secara online. Seperti memanfaatkan aplikasi media sosial MiChat untuk memudahkan dalam menjalankan aksinya.

Aplikasi MiChat cukup mudah digunakan. Aplikasi ini bisa diinstal di handphone. Tinggal diunggah dari Playstore.

Setelah memasukkan nomor handphone dan code yang diterima SMS dari operator, secara otomatis akan terinstal. Setelah itu, dalam aplikasi akan muncul menu chatting, disertai foto nama-nama akun yang juga terdaftar.

Profil para user pun langsung terurut mulai dari lokasi yang paling dekat dengan posisi pengguna hingga yang terjauh. Dimulai dari jarak terdekat 300 meter hingga tiga kilometer.

Di aplikasi MiChat, para PSK ini secara terang-terangan menjajakan dirinya dengan memajang foto berpakaian seksi serta bergaya vulgar. Selain itu mereka juga mencantumkan beberapa kode khusus untuk menarik perhatian para lelaki hidung belang.

Kode tersebut seperti, BO (booking order), DP (down payment) dulu, COD Langsung, No PHP, No Pance, dan lainnya.

Tidak hanya itu para wanita penjaja cinta itu ada juga yang menyiapkan kos untuk lokasi kencan. Ada juga yang hanya bersedia kencan singkat di hotel.

Soal tarif yang ditawarkan bervariasi. Rata-rata berkisar Rp400 ribu hingga Rp600 ribu untuk sekali kencan. Namun harga itu masih bisa ditawar, tergantung negosiasi.

Untuk menelusuri praktik prostitusi online melalui MiChat, wartawan Bangka Pos Group menlusuri dengan melakukan penyamaran guna menggali informasi dari sejumlah PSK.

Untuk menelusuri prostitusi online ini, awalnya mengunduh aplikasi tersebut. Kemudian memilih beberapa perempuan muda berbusana seksi yang mencantumkan kode BO serta COD Langsung di tempat dengan area mulai dari jarak 300 meter hingga 3 km.

Tak butuh waktu lama, chatting pun dibalas. Tanpa banyak basa-basi, sang PSK, sebut saja namanya Sinta (22) menyebut tarif Rp600 ribu sekali kencan bersamanya dengan sistem COD.

Bahkan ia langsung menyebut lokasinya berada. Ketika mencoba meminta fotonya, tanpa ragu ia pun langsung mengirimkan foto-foto seksinya. Setelah tawar menawar, Sinta akhirnya bersedia menurunkan harga. “Kalau nego bisa sekitar Rp400 ribu lah,” ujarnya membalas chat.

Setelah harga deal, Sinta kemudian menawarkan tempat untuk tempat kencan.

“Mau di kos atau di hotel. Enaknya di hotel saja ya,” ujarnya membalas chat dengan emot cinta.

Namun diputuskan untuk tidak bertemu langsung dengan Sinta. Melainkan berkomunikasi intens saja via MiChat dan mengiminginya bayaran.

Lalu secara gamblang wanita yang mengaku asal Bangka Barat itu bersedia menceritakan pengalamannya sebagai wanita PSK online.

Ia pun memulai dengan rata-rata pendapatannya sebagai PSK online. Setiap hari, dia mengaku mendapat minimal satu pelanggan.

“Jika dirata-rata per bulan, order yang diterima mencapai 1-3 orang per hari. Kalau lagi banyak bisa sampai empat orang, tapi kalau lagi kosong ya benar-benar gak ada,” bebernya.

Soal harga, Sinta mematok harga Rp600 ribu untuk sekali kencan. Harga itu bisa nego tergantung kesepakatan.

Ia juga menyediakan jasa Video Call Sex (VCS) yang lebih murah. Ini jika para pengguna tak ingin langsung berhubungan badan.

“Kalau pelanggannya gak cukup duitnya biasanya juga mereka VCS, tergantung kantong juga sih,” jelasnya

Lebih lanjut kata dia, jika dihitung rata-rata angka minimal order per hari dan dikalikan satu bulan maka belasan juta sudah pasti mengalir ke kantong pribadinya.

“Per bulan pernah dapat Rp15 juta. Tapi ini gak tetap, kalau lagi banyak pelanggan, banyak juga duitnya. Kalau lagi dikit ya pasti juga dikit duit yang mengalir,” ujarnya.

Saat ditanya mengenai profesi dan status pria hidung belang yang pernah memakai jasanya, Sinta mengaku tidak pernah mengusik latar belakang mereka.

Namun, Sinta menjelaskan pelanggannya terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari remaja atau mahasiswa, hingga orang dewasa atau om-om.

Ketika ditanyai alasan terjebak di prostitusi online, gadis manis itu mengakui tuntutan ekonomi yang memaksa dirinya melakoni profesi di dunia hitam itu. Sinta mengaku sudah tiga tahun menjajakan diri di Kota Panglapinang. Kota ini dipilih karena jauh dari tempat tinggalnya di Bangka Barat.

Status Sinta kini lajang setelah ditinggal pacarnya yang tidak mau bertanggungjawab. Kini ia menyambung hidup dengan cara menjadi PSK.

“Mau mandiri beli rumah, iphone, cewek sekarang kalau gak pakai iphone gak keren,” bebernya.

Sebab menurutnya sangat susah mencari pekerjaan formal bagi lulusan menengah atas yang tidak memiliki keahlian apa-apa, seperti dirinya.

“Yang S1 saja banyak nganggur apalagi kayak kita ini, jadi pandai-pandai saja adaptasi,” imbuhnya.

Oleh karena itu, anak pertama dari dua bersaudara ini tak punya pilihan lain, selain menjajakan dirinya kepada pria hidung belang.

“Dijalani aja, ada sewaktu-waktunya nanti berhenti karena profesi ini tidak mungkin selamanya saya jalani,” tutupnya.

Selain wanita PSK online, wartawan Bangka Pos Group juga berhasil mewawacarai seorang pria pengguna jasa wanita penghibur dengan memanfaatkan aplikasi MiChat. Sebut saja namanya Fulan.

Fulan membeberkan komunikasi dengan PSK melalui via MiChat paling mudah dan aman. Menurutnya, aplikasi MiChat memiliki fitur jarak. Sehingga, pengguna dapat langsung terhubung dengan pengguna lain yang berada dalam satu wilayah.

“Karena ketika kita mengaktifkan fitur lokasi maka akan kelihatan siapa saja cewek yang ada di sekitar kita,” ucap Fulan.

Kondisi ini membuat Fulan dapat memilih secara mudah, wanita mana yang sesuai dengan kriterianya. Apalagi perempuan yang menjajakan dirinya di MiChat biasanya berpakaian sedikit terbuka.

Fulan juga mengakui cukup mudah untuk mengenali pengguna yang menjual diri dengan pengguna umum.

Sebab para PSK biasa menggunakan kode dalam profil atau statusnya. Kode tersebut seperti BO (Booking Order), ST (Short Time), LT (Long Time), dan lainnya.

“Biasanya minta kirimin foto dulu, karena ada beberapa yang pake profilnya beda, biar gak ketipu, kalau enggak cocok, tinggal ganti yang lain,” jelasnya.

Dia mengaku setiap kali transaksi, kerap diminta membayar down payment (DP) lebih dulu. Sisanya, dibayar usai berkencan.

“Misalnya deal Rp600, durasi dua jam, harus bayar DP dulu. Bisa Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu sebagai tanda jadi. Bayarnya DP bisa ditransfer, sisanya nanti pas di kamar hotel,” paparnya.

Aplikasi MiChat untuk mencari perempuan penyedia jasa kencan ini juga kerap digunakan oleh Jaka (nama samaran).

Pria 40 tahun yang tinggal berbeda kota dengan istri, membuat bapak dua anak ini kerap berhubungan dengan wanita penghibur di Pangkalpinang.

“Dulu kerap nyari di Twitter, tapi ya karena privasinya kurang, saya pindah ke MiChat,” alasannya memilih menggunakan aplikasi ini.

Ia mengakui, mudah mencari wanita PSK di internet. Namun ibarat membeli kucing dalam karung, ia tetap harus berhati-hati dalam memilih jasa prostitusi online ini.

“Ya kan nggak ketemu langsung, intinya sih hati-hati ajalah jangan sampai ketipu,” katanya.

Dari pengalamannya, tak jarang wanita yang dipilih tidak sesuai ekspektasi. Belum lagi risiko jika harus memakai sistem DP. “Kadang di profile cantik, setelah di DP kok jelek. Itu sering,” ucapnya sambil tertawa.

Sumber:

  • POSBELITUNG.CO
  • https://www.msn.com/id-id/berita/other/psk-online-pakai-kode-khusus-pakai-aplikasi-michat-gaet-pria-hidung-belang/ar-AA14WVF0?li=AAv04jD