adplus-dvertising


Sejarah GTV Indonesia yang Mungkin Belum Anda Ketahui

Sejarah GTV Indonesia yang Mungkin Belum Anda Ketahui

GTV (sebelumnya bernama Global TV) adalah salah satu jaringan televisi swasta nasional di Indonesia. Berawal dari sebuah stasiun televisi lokal di Jakarta, GTV belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya. Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV berganti nama menjadi GTV dalam rangka acara ulang tahun GTV yang bernama “Amazing 15”.

Sejarah GTV

GTV yang mulanya bernama Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, awalnya dimiliki oleh ICMI dan IIFTIHAR (via PT Titian Paraputra Sejahtera) dengan nama perusahaan PT Global Informasi Bermutu. Global TV memperoleh izin siaran pada tanggal 25 Oktober 1999. Sebenarnya, Global TV ditujukan untuk televisi dengan syiar Islam, pendidikan, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia.

Pada tahun 2001, Bimantara Citra lewat anak usahanya, PT Panca Andika Mandiri (kemudian berganti nama menjadi PT Media Nusantara Citra Tbk) mengakuisisi saham kepemilikan Global TV (secara teknis Global TV menggantikan SCTV sebagai saluran saudara kepada RCTI). Saat itu, operasional siarannya berada di Kawasan RCTI, Jl. Raya Perjuangan No.1 Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sempat menempati gedung Ariobimo Sentral di Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan dari tahun 2009 hingga 2016, kemudian kembali ke Kawasan RCTI dan dijadikan kantor pusatnya (bersama dengan MNCTV) hingga saat ini.

Menyiarkan MTV

Pada tanggal 1 Juni 2002, Global TV memulai siaran percobaan dengan merelai MTV (yang sebelumnya direlai melalui ANTV) selama 15 jam sehari, yaitu pukul 09.00-24.00 WIB di wilayah Jakarta (51 UHF), Bandung (46 UHF), Semarang (37 UHF), Yogyakarta (36 UHF), Surabaya (50 UHF) dan Medan (31 UHF). Memulai acara pertamanya pada siaran percobaan yaitu MTV Land. Global TV pernah berkantor di Jl Ahmad Yani No.31 Jakarta.

Pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV diresmikan sebagai stasiun televisi untuk anak muda, serta merelai MTV selama 24 jam.

Pada tanggal 15 Januari 2005, Global TV mulai menayangkan acaranya sendiri yang dimulai pada pukul 15.00-23.00 WIB dan 03.00-07.00 WIB.

GTV Terus Berkembang

Dalam perkembangannya juga menyiarkan acara-acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk Global TV, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon yang juga pernah ditayangkan di Lativi (sekarang tvOne). Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang banyak di Global TV, tetapi sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk animasi dari Jepang. Mulai 1 Januari 2012, Global TV tidak menayangkan acara MTV lagi digantikan dengan 100% Ampuh yang merupakan program musik sejenis Dahsyat di RCTI, Inbox di SCTV dan Derings di Trans TV.

Pada tanggal 28 Juni 2012, Global TV sempat membuat heboh karena Hary Tanoesoedibjo, pemiliknya sempat menyatakan bahwa Global TV akan dijadikan sebagai stasiun televisi berita (seperti tvOne dan MetroTV). Menurut salah satu sumber, rencana perubahan format ini sudah didesain sejak bulan Juni tersebut, yang dapat dilihat dari penambahan program berita (Buletin Indonesia dan Kilas Global) serta acara politik, seperti dialog Indonesia Bicara dan parodi politik Apa Maunya Indonesia. Bahkan pihak MNC dirumorkan sudah mendekati Karni Ilyas untuk menjadi personel Global TV.

Banyak yang menduga perubahan ini tidak jauh dari upaya Hary untuk menjadikan media miliknya ini sebagai corong politiknya, terutama setelah ia bergabung dengan Partai NasDem dan terjerat kasus restitusi pajak. Namun, pada akhirnya tampak rencana ini dibatalkan, dan Global TV tetap menjadi saluran yang fokus pada acara hiburan. MNC nanti baru akan memiliki saluran berita setelah meluncurkan iNews TV pada tanggal 6 April 2015.

Setelah menghilangnya rumor akan menjadi TV berita, Global TV tampak “gamang” dalam memilih jenis programnya. Sempat mencoba mencari peruntungan dengan drama Korea (seperti Descendants of the Sun dan Goblin) maupun telenovela (seperti Cinta Paulina dan Maria Mercedes), namun penayangan dua program ini pada 2017 hanya berumur pendek. Juga sempat mencoba menayangkan acara sitkom seperti Jeany & Soun Miun, Eyang Mami Van Mounelen maupun Epen Cupen The Series, tetapi kebanyakan mendapatkan nasib yang sama dan tak sesukses pendahulunya, seperti Awas Ada Sule dan Abdel & Temon Bukan Superstar.

Walaupun demikian, tetap ada acara yang tetap ditayangkan Global TV secara konsekuen dan menjadi andalannya, yaitu film Barat dan kartun-kartun untuk anak-anak (seperti Naruto, Tom and Jerry dan tentu saja SpongeBob SquarePants). Di saat yang sama Global TV juga pernah menayangkan ulang tiga (3) sinetron legendaris produksi SinemArt (Pop Soaps Productions) tahun 2005 seperti Big is Beautiful, Cewek-Cewek Badung dan 1001 Cara Menggaet Cowok.

Akan tetapi ketiga sinetron tersebut hanya ditayangkan di jam subuh hari sekitar pukul 03:00 WIB, sementara MNC Group sendiri sudah tidak lagi bekerjasama dengan perusahaan rumah produksi sinetron SinemArt yang resmi sepenuhnya pindah ke SCTV sejak Februari 2017. Global TV juga sempat menayangkan ulang berbagai macam sinetron dari stasiun televisi lain, mulai sinetron yang pernah tayang di RCTI tahun 2010-an seperti Preman Pensiun dan Hanya Kamu hingga sinetron lawas tahun 1990-an seperti Jin dan Jun, Jinny oh Jinny dan Tuyul dan Mbak Yul.

Sejak diluncurkan ulang dengan nama GTV pada 11 Oktober 2017, GTV tampak mengalami perubahan besar di bidang pemograman, dengan banyak menayangkan acara realitas (terutama social experiment show), kuis dan kemudian ditambah acara varietas. Dimulai dari 20 November 2017 dengan penayangan Bedah Rumah dan Uang Kaget, serta Family 100 Indonesia, yang kemudian sukses memunculkan program-program sejenis lainnya seperti Pantang Ngemis, Minta Tolong, Komunikata Indonesia, dan Super Deal Indonesia.

Acara-acara tersebut awalnya cukup sukses mendongkrak pamor GTV, namun kemudian perlahan berkurang, menyisakan beberapa acara sejenis saja serta kemudian ditambah program pencarian bakat seperti The Voice Indonesia dan The Next Didi Kempot. Saat ini, program-program sejenis tersebut masih cukup banyak tayang di GTV, walaupun tidak sesukses awalnya.

Walaupun demikian, khusus acara kartun terutama SpongeBob SquarePants, kini masih dipertahankan karena cukup bisa mendongkrak rating stasiun televisi ini. Belakangan, GTV juga menayangkan program-program bernuansa mistis yang mengambil video yang bersumber dari YouTube, seperti Kisah Viral, Legenda Sang Penunggu, dan Mitologi yang juga lumayan sukses mengangkat rating GTV.

Akibat perubahan dalam programming ini, siaran langsung/tunda/ulang acara olahraga di GTV sempat vakum selama dua tahun setelah pergantian logo, namun mulai tahun 2019 hingga sekarang, GTV mulai menayangkan kompetisi/turnamen eSports baik dari dalam maupun luar negeri, serta program gelar wicara khusus eSports yaitu Top Gamer yang kemudian bertransformasi menjadi Top Gamer Level Up, pencarian bakat eSports Star Indonesia, dan ajang penganugerahan Indonesian eSports Awards. Sejak 2021, GTV juga kembali memunculkan program berita sepakbola berjudul Kick Off. GTV dan Nickelodeon juga tidak mengadakan Nickelodeon Indonesia Kids’ Choice Awards lagi mulai 2018 hingga seterusnya.

Tags: ,
Baca juga: