Carbon eXchange Rakyat (CXR), Platform Voluntary Carbon Market Berbasis Blockchain

Carbon eXchange Rakyat (CXR), Platform Voluntary Carbon Market Berbasis Blockchain

PT Bringin Inti Teknologi (BIT), perusahaan teknologi afiliasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), merilis inovasi terbaru mereka, Carbon eXchange Rakyat (CXR), sebuah platform revolusioner yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendemokratisasi perdagangan karbon secara sukarela (voluntary carbon market) di Indonesia.

Dengan fokus pada voluntary carbon market, CXR BRI menggunakan teknologi blockchain untuk memastikan keamanan, transparansi, dan keberlanjutan dalam proses jual-beli kredit karbon.

Industri karbon semakin menjadi sorotan global, terutama karena perubahan iklim telah menjadi tantangan ekonomi yang mendesak. Perdagangan kredit karbon, terutama dalam bentuk sukarela (voluntary carbon market), menjadi solusi utama bagi negara-negara yang berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon sesuai dengan Paris Agreement.

Negara Indonesia sebagai pemilik hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia dan penyimpan 17% cadangan blue carbon global, memiliki potensi besar untuk menyerap hingga 113.8 giga ton emisi karbon global. Namun, pasar karbon sukarela di Indonesia masih terbatas dan membutuhkan transparansi yang lebih baik, termasuk informasi tentang harga, penjual, dan pembeli.

Dalam menjawab tantangan ini, BIT mengembangkan carbon exchange rakyat BRI, sebuah platform yang tidak hanya mempermudah akses ke pasar karbon sukarela, tetapi juga meningkatkan transparansi dan keamanan melalui teknologi blockchain. CXR bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menyediakan layanan finansial dan wawasan pasar.

Nitia Rahmi, Team Leader Blockchain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, menyatakan, “BRI memiliki superapps dan kami ingin membantu pemerintah mencapai target emisi karbon. Dengan basis pelanggan yang mencapai hampir seratus juta orang, ritelisasi CXR BRI dapat mempercepat pencapaian target emisi.”

CXR BRI menggunakan teknologi blockchain berbasis privat untuk menjaga keamanan data. Nitia menjelaskan, “CXR BRI mengembangkan datanya menggunakan blockchain, tetapi bukan blockchain seperti cryptocurrency atau yang bersifat publik. Kami menggunakan blockchain privat sebagai tempat penyimpanan data, sehingga tidak ada super admin yang dapat memanipulasi data tersebut.”

Keunggulan utama dari CXR BRI adalah kemampuannya untuk memperjualbelikan kredit karbon dari proyek-proyek asli Indonesia yang telah tervalidasi dan memenuhi sertifikasi baik tingkat nasional maupun global. Dalam upaya meningkatkan integritas proyek-proyeknya, CXR BRI telah berkolaborasi dengan CarbonEthics, sebuah langkah penting untuk memastikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan.

Andhika Gannersha Gemilang, Executive Vice President Digital Platform Solution & Services PT Bringin Inti Teknologi, menjelaskan bahwa saat ini CXR BRI sedang fokus pada peningkatan kesadaran masyarakat. “Kami menyasar usia produktif yang telah bekerja selama 5-15 tahun dan memiliki penghasilan lebih untuk dikeluarkan demi isu perubahan iklim. Ini termasuk mereka yang sudah aktif dalam kegiatan sosial, sumbangan, infak, zakat, dan sejenisnya.”

Carbon eXchange Rakyat bukan hanya sekadar platform jual-beli karbon, melainkan sebuah inisiatif untuk mencapai target Net Zero Carbon Indonesia pada tahun 2060. Dengan langkah-langkah bertahap dan kampanye kesadaran di media sosial, CXR dan BRI berharap dapat membangun kesadaran individu tentang pentingnya mengatasi masalah emisi karbon. Nitia menyimpulkan, “Target bisnis kami mungkin tidak agresif, tetapi kami akan terus meningkatkan diri dengan memperhatikan umpan balik dari masyarakat.”

Baca juga: