Gejala Penyakit Sepsis, Penyebab, Cara Perawatan dan Pengobatannya

Gejala Penyakit Sepsis, Penyebab, Cara Perawatan dan Pengobatannya

Infeksi adalah proses awal masuknya virus, bakteri bahkan jamur kedalam tubuh kita. Dalam kondisi normal infeksi akan dilawan oleh sistem kekebalan tubuh sampai tubuh kembali sehat. Namun dalam kondisi tertentu infeksi bisa memburuk dan menyebabkan terjadinya penyakit sepsis.

Penyakit sepsis atau septicaemia disebut juga sebagai keracunan darah, adalah suatu kondisi di mana infeksi yang ada dalam tubuh kita memburuk hingga mengalami komplikasi. komplikasi ini dapat terjadi karena zat kimia yang masuk ke dalam pembuluh darah untuk melawan infeksi memicu respon peradangan di dalam tubuh.

Peradangan yang muncul setelah infeksi inilah yang menyebabkan koplikasi yang merusak sistem organ bahkan menyebabkan kegagalan organ tubuh hingga kematian. Biasanya sepsis terjadi pada bayi atau lansia dan juga orang yang terlahir dengan sistem imun lemah.

Gejala Penyakit Sepsis

Sepsis sendiri dibagi menjadi 3 tahap berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu: sepsis, sepsis parah, dan syok septik. Gejaala sepsis juga berbeda tergantung dari tipe sepsis yang diderita. Berikut adalah gejala sepsis pada masing-masing tahapan:

1. Sepsis

Ketika anda mengalami infeksi, kemudian Anda mengalami gejala dibawah ini, anda perlu waspada karena kemungkinan anda mengalami sepsis. Gejalanya adalah sebagai berikut:

  • Mengalami perubahan status kejiwaan.
  • Nilai sistolik dalam pembacaan tekanan darah kurang atau 100 mm Hg.
  • Laju pernapasan lebih tinggi dari atau sama dengan 22 napas per menit.
  • Suhu tubuh di atas 38,3 oC atau di bawah 36 oC

2. Sepsis Parah

Sepsis memasuki fase sepsis parah ketika terjadi kegagalan organ. Gejala yang dapat diamati dari luar adalah sebagai berikut:

  • Terdapat bercak berwarna pada kulit
  • Jumlah urin yang dihasilkan berkurang drastis
  • Perubahan mendadak dalam status kejiwaan
  • Jumlah trombosit menurun drastis
  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung abnormal
  • Sakit perut yang tidak tertahankan
  • Tidak sadarkan diri

3. Syok Septik

Kondisi Sepsis parah dapat berubah menjadi syok septik jika ada perubahan dalam sel tubuh, sistem peredaran darah ataupun kejadian tidak normal lainnya. Syok sepsis beresiko kematian. Gejala syok sepsis hanya dapat diketahui oleh pihak paramedis yaitu:

  • Kebutuhan akan obat untuk mempertahankan tekanan darah lebih tinggi dari atau sama dengan 65 mm Hg.
  • Kadar asam laktat dalam darah (serum laktat) cukup tinggi bahkan setelah Anda menerima penggantian cairan yang memadai.

Penyebab Penyakit Sepsis

Setelah mengetahui ggejalanya sekarang kita akan mencari tahu penyebab sepsis. Seperti sudah disinggung sebelumnya sepsis dapat muncul akibat infeksi bakteri, virus atau jamur. Beberapa contoh infeksi yang dapat belanjut menjadi sepsis adalah: pneumonia, infeksi perut, infeksi ginjal, dan infeksi pembuluh darah. Resistensi bakteri, imun lemah akibat HIV, atau transplantasi organ juga dapat memicu sepsis.

Faktor Risiko Penyakit Sepsis

Agar kita menjadi lebih waspda perlu kita ketahui siapa-siapa yang lebih rentan terkena sepsis. Faktor risiko sepsis adalah sebagai berikut:

  • Bayi di bawah satu tahun, persentasenya menjadi lebih besar jika dilahirkan prematur atau ibunya terkena infeksi saat hamil.
  • Orang lanjut usia berusia lebih dari 75 tahun.
  • Penderita diabetes.
  • Memiliki kelemahan sistem imun, seperti mereka yang mengidap HIV, orang yang menjalani pengobatan kemoterapi atau yang baru melakukan transplantasi organ tubuh.
  • Perempuan yang baru melahirkan atau baru keguguran.
  • Orang yang memiliki luka atau cedera, misalnya luka bakar.
  • Orang dengan kateter intravena atau selang pernapasan.

Perawatan & Pengobatan Penyakit Sepsis

Kunci utama selamat dari sepsis adalah diagnosa dan Perawatan dini. Pasian yang menderita sepsis memerlukan perawatan dan pengamatan yang itensif. Jika Anda mengalami sepsis atau syok septik, tindakan penyelamatan hidup mungkin diperlukan untuk menstabilkan fungsi pernapasan dan jantung. Perawatan yang biasanya dilakukan pada pasien sepsis antara lain:

1. Obat-obatan

Beberapa obat yang biasa digunakan untuk pasien sepsis adalah:

  1. Antibiotik, di mana antibiotik hanya dapat digunakan jika anda mengalami infeksi bakteri.
  2. Cairan intravena atau cairan infus yang digunakan mengandung obat untuk meningkatkan tekanan darah, penstabil gula darah antiradang dan pereda nyeri.

2. Dialisis

Dialisis dilakukan jika pasien mengalami gagal ginjal.

3. Operasi

Pada kasus sepsis operasi yag biasa dilakukan untuk menghilangkan sumber infeksi. Berupa pengangkatan jaringan terinfeksi atau pembersihan luka.

Demikian penjelasan mengenai penyakit sepsis, semoga menjadikan kita semakin waspada. Jika Anda mengalami gejala yang mirip dengan penjelasan di atas, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Baca juga: